ABSTRAK
- Rizky Herpurwadi
- 564-126-08
- Dosen : SULARDI
- Tema : SOSIAL
- Judul : Sebab-sebab dan akibat
mengapa seseorang melakukan BUNUH DIRI dan cara menghindari diri dari perbuatan
BUNUH DIRI
Bunuh Diri merupakan perbuatan yang tidak di benarkan oleh Agama dan
norma-norma yang berlaku di negara kita ini, sesungguhnya perbuatan bunuh diri
itu meyalahi kodrat. Namun, disini ada juga ada keharusan seseorang melakukan
bunuh diri karena, demi kepentingan yang sangat dapat di tolerin dan di karena
untuk jihat.
Adapun
Sebab-sebab dan akibat mengapa seseorang melakukan Bunuh Diri, diantaranya :
1.) Membela Tanah Air atau Negara 2.) Misi Kemanusian atau Perang ( JIHAT ) 3.) Himpitan Ekonomi 4.) Putus Cinta ( Galau ) 5.) Gangguan Jiwa
Sedangkan
dalam Ilmu Sosiologi, ada tiga penyebab bunuh diri dalam masyarakat, yaitu: 1.)
egoistic suicide 2.) altruistic suicide
3.) anomic suicid
Sebab
dari itu disini saya juga ingin menjelaskan dari masing-masing penyebab dan
akibat dari seseorang melakukan bunu diri, agar orang-orang disekitar kita dan
generasi penerus tidak mudah putus asa dalam menyelesaikan suatu masalah, dan
mudah mengabil tindakan dan resiko yang merugikan dirinya sendiri.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada Zaman yang
semakin maju dan modern ini, banyak sekali cara-cara dimana seseorang untuk
mengambil keputuan terakhir / jalan terakhir (Bunuh Diri) disebabkan kurangnya
Iman dan Keyakinan pada dirinya sendiri, betapa pentinya nyawa dan kehidupan.
Di dalam kehidupan
sehari-hari tentunya kita dihadapkan pada masalah yang menguji masing-masing
orang. Namun dibalik masalah tersebut tinggal setiap orang mampu menyelesaikan
dengan jalan keluar yang benar atau malah sebaliknya.
Padahal
suatu masalah itu ada jalan keluarnya tanpa harus dengan cara singkat seperti
itu, namun lain halnya dengan Bunuh Diri karena, untuk membela Negara (Tanah
Air) / Misi Kemanusian (Perang untuk
Berjihat).
Disini sunggung
sangat penting peranan bagi seseorang teman dekatnya, baik Teman/ Sahabat/
Pacar/ Kekasih/ Pasanagn/ Orang Tua/ Lingkungan Keluarga dalam konteks
sebagai makhluk sosial, untuk sebagai tempat dimana berbagi/ sharing mengenai
msalah yang di alami untuk mencari/ meminta solusinya, agar tidak dengan jalan
pikirannya yang sedang tidak stabil mengambil keputusan singkat yaitu, Bunuh
Diri. Namun, kita sebagai mahkluk ciptaan ALLAH S.W.T, hendaklah dan sebaiknya
juga meminta memohon dan berdoa agar kita dimudahkan dalam menyelesaikan suatu
masalah tersebut, sesungguhnya orang-orang disekitar kita hanyalah sebatas
pemberi support dan pengetahuan yang pernah di alami mereka.
Namun, dalam
konteks Membela Tanah Air/ Negara / Perang Jihat, ini merupakan Bunuh Diri yang
tidak meyalahi aturan/ kodrat, karena mereka semua memperjuangkan suatu kemerdekaan
bagi kaumnya/ kekuasaanya seperti hal contonya : Perang untuk Membela dan
Mempertahankan suatu Negara / Tanah Airnya, Misi Kemanusian (Perang di Palestine
untuk melawan Israel.
B.
Rumusan Masalah
Permasalahan akibat Bunuh
Diri ini sangatlah besar dan patut di perhatikan karena penting sekali bagi
kita semua, khususnya bagi kawan-kawan saudara/i yang sedang mengalami
kegalauan. Adapun permasalahan yang kita harus ketahui ;
1. Mengapa
perlu memilih BUNUH DIRI?
2.
Tanda-tanda seperti apakah seseorang ingin BUNUH DIRI !
3. Bunuh
Diri menurut Agama?
C.
Tujuan
Tujuan saya menulis karya tulis ini adalah 1.
Merupakan salah satu tugas dari mata kuliah softskill. dan 2. Menambah wawasan pada
lingkungan sekitar betapa pentingya nyawa dan kehidupan, karena banyak sekali
orang-orang di sekitar kita yang sayang dan menghargai kita, sesungguhnya bunuh
diri itu perbuatan yang tidak di benarkan dan menyalahi kodrat. Disamping itu
penulis juga ingin menyampaikan kepada masyarakat agar tidak salah mengartikan bahwa Bunuh Diri
itu di perbolehkan, di karenakan bunuh diri yang di perbolehkan itu di sebabkan
karena sedang mengalami perang untuk membela suatu negara/ tanah airnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bunuh Diri
Bunuh diri (dalam bahasa
Inggris: suicide;
dalam budaya Jepang dikenal istilah harakiri)
adalah tindakan mengakhiri hidup sendiri tanpa bantuan aktif orang lain. Alasan
atau motif bunuh diri bermacam-macam, namun biasanya didasari oleh rasa
bersalah yang sangat besar, karena merasa gagal untuk mencapai sesuatu harapan.
Definisi
Bunuh diri adalah perbuatan menghentikan hidup
sendiri yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau atas keinginannya. Bila
seseorang meminta untuk dirinya dibunuh karena pasrah akan kondisinya disebut Euthanasia.
B. Mengapa perlu memilih BUNUH DIRI
Di dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita
dihadapkan pada masalah yang menguji masing-masing orang. Namun dibalik masalah
tersebut tinggal setiap orang mampu menyelesaikan dengan jalan keluar yang
benar atau malah sebaliknya.
Banyak tindakan bodoh dari manusia yang berusaha
mengambil jalan sesat ini yaitu mengakhiri hidup sebagai solusi akhir. Dari
beberapa alasan orang melakukan tindakan bunuh diri berikut beberapa orang memilih alasan seseorang melakukan bunuh
diri.
1. Membela Tanah Air Atau Negara
Jika pengorbanan nyawa yang terjadi di sejumlah
negara hanya dilakukan seorang atau sekelompok pejuang dalam keadaan terdesak,
dalam sejarah peperangan Jepang di Pasifik (1944), pejuang Jepang siap
mengorbankan nyawa dalam unit-unit khusus yang telah dipersiapkan dengan taktik
menabrakkan pesawat yang mereka kemudikan ke kapal-kapal perang Amerika. Jepang
menjuluki serangan yang tak biasa ini sebagai kamikaze atau yang dalam bahasa
mereka berarti Angin Dewa.
Tentara AS sangat terkesima menyaksikan serangan
nekad yang sulit dinalar ini, bagaimana tidak? Para pilot muda kamikaze itu
dengan beraninya menukik untuk kemudian menabrakkan pesawat-pesawat mereka ke
kapal-kapal perang AS. Setiap pesawat rata-rata membawa bom seberat 250 kg, pasukan
kamikaze juga mengirim bom-bom terbang yang
dikendalikan pilot. Menurut mereka hanya dengan cara inilah efektivitas
kekuatan udara negerinya akan ada pada tingkat maksimal.
2. Tindakan Teroris ( Boom Bunuh Diri )
Terorisme adalah
penggunaan kekerasan, fisik atau psikologis, melalui serangan lokal untuk
elemen atau fasilitas dari pemerintah atau penduduk yang telah diatur, untuk
menanamkan rasa takut, teror, dan dengan demikian mendapatkan efek psikologis
masyarakat.
Terorisme juga disebut yaitu
serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror
terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak
tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba
dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil.
Terorisme digunakan sebagai taktik, yang merupakan
bentuk kekerasan politik. Terorisme
dibedakan dari tindakan perang dan kejahatan perang yang terjadi dengan tidak
adanya perang.
Meskipun tindakan terorisme
merupakan perbuatan kejahatan seperti yang ditetapkan Resolusi 1373 Dewan
Keamanan PBB dan hukum lokal hampir semua negara di dunia, namun terorisme memaksudkan
fenomena yang mencakup perbuatan terorisme itu, orang yang melakukan terorisme
itu sendiri dan tujuan mereka melakukannya.
3. Himpitan Ekonomi
Banyak ekonomi di jadikan alasan untuk bunuh diri
hal ini sudah banyak terjadi di Indonesia dari tahun ke tahun kasus ini tetap
bertambah. Setiap hari angka kelahiran bertambah lapangan kerja juga minim
sehingga menimbulkan banyaknya pengangguran trjadi setiap hari.
Masyarakat kita di Indonesia betul-betul sangat
luar bisa dibandingkan di dunia Barat, mereka yang ketidak mampuan ekonomi
tetap mendapat jaminan dari Pemerintahnya. Padahal mereka ada pada dunia kapitalisme yang
menganut kebebasan dalam perdagangan.
Fenomena di Indonesia bagaimana??? bahwa masyarakat
kita luar biasa karena tetap bisa hidup walau tidak ada jaminan sama sekali
dari pemerintah. Tidak ada yang gratis di Indonesia ini, semua perlu uang. Yang
lebih kita prihatin adalah Pancasila kita dan UUD45 melindungi Fakir Miskin dan
Anak Terlantar. Tetapi apa yang terjadi di mayoritas masyarakat pada prakteknya
tidak.
4. Putus Cinta
Cinta kadang membuat mata buta dan buta hati karena
jikalau hubungan cinta sudah meresap diantara orang yang sedang jatuh cinta.
Apapun tindakan akan dilakukan hingga dari perbuatan gagal jalin hubungan
asmara hingga berakibat mengakhiri hidupnya.
Cinta memang tak pernah kenal usia baik muda maupun
tua jika sudah kena racun asmara maka keduanya bisa lupa daratan. Mereka
seakan-akan dunia milik berdua dan jatuh cinta semua akan terasa indah. Tapi
ingat waktu dan nasib yang akan menentukan bahwa betapa sakitnya ketika putus
cinta, terkadang akal sehat kalah dengan emosi sesaat yang berakibat fatal.
Banyak kasus yang sudah ada, yaitu salah satu
paangan yang menjalin asmara memlih mati karena gagal dalam hubungan asmara.
Apakah ini suatu tindakan solusi, perbuatan ini hanya menambah masalah dan
beban keluarga yang ditinggal.
Melihat
dari kejadian yang menimpa orang-orang tersebut hendaknya kita yang hidup
jangan berbuat bodoh dan terhadap diri sendiri. Putus cinta bukanlah akhir dari
segalanya, tetapi suatu langkah baru untuk menjalani hidup yang lebih baik.
Ambil sisi baik dari pertimbangan dan koreksi dari sisi buruk agar bisa
menerima suatu keadan.
5. Gangguan Jiwa ( gila )
Stres kerap kali menjadi alasan dari banyaknya
beban yang dia pikul yaitu suatu kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu
karena tekanan psikologis. Biasanya stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik
tetapi lebih mengenai kejiwaan yang berupa tekanan dalam diri sendiri. Akan
tetapi karena pengaruh stres tersebut maka penyakit fisik bisa muncul akibat
lemahnya dan rendahnya daya tahan tubuh pada saat tersebut.
Banyak faktor muncul yang bisa memicu stres seperti
rasa khawatir, perasaan kesal, kecapekan, frustasi, perasaan tertekan,
kesedihan, pekerjaan yang berlebihan, Pre Menstrual Syndrome (PMS), terlalu
fokus pada suatu hal, perasaan bingung, berduka cita dan juga rasa takut.
Biasanya hal ini dapat diatasi dengan mengadakan konsultasi kepada psikiater
atau beristirahat total.
Pada tahap ini jika seseorang sudah mengalami
gangguan jiwa yang sudah pada level sudah tidak ingat lagi atau secara umum
gila maka bisa juga oang tersebut berbuat bodoh pada dirinya sendiri yaitu
bunuh diri. Sebenarnya dari penjelasan nomor 1 sampai 4 tersebut sudah
merupakan gangguan jiwa pada level ringan artinya mereka masih ingat namun
karena suatu alasan tertentu maka tindakan tersebut dia lakukan.
6. Masalah Sekolah
Beberapa remaja bahkan sering bunuh diri karena
masalah nilai di sekolah yang buruk, stres karena ujian, atau khawatir dengan
masa depannya.
7. Masalah
keluarga
Beberapa remaja dalam keluarga yang berantakan,
lebih rentan bunuh diri. Selain itu, beberapa kasus bunuh diri juga dipicu
karena problem dalam perkawinan.
8. Problem
pekerjaan dan finansial
Bagi orang dewasa, kebanyakan kasus bunuh diri
karena problem finansial maupun masalah pekerjaan. Usaha yang bangkrut, ataupun
karena dipecat dari pekerjaan, membuat mereka tidak berani menghadapi masa
depan dan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
9. Penyakit
Bagi beberapa orang yang menderita penyakit yang
tak kunjung sembuh, juga akhirnya mengambil tindakan untuk bunuh diri. Atau
kaum lansia yang sudah tak sanggup lagi menanggung penderitaan akibat penyakit
fisik, memilih bunuh diri. Memang tidak semua orang memilih untuk bunuh diri.
Bahkan sebagian besar orang mampu menghadapi problem yang bahkan jauh lebih berat, tanpa perlu bunuh diri.
10.
Kecanduan
Beberapa kasus bunuh diri dilakukan oleh mereka
yang memiliki kebiasaan menggunakan narkoba dan alkohol.
11. Bawaan genetik
Beberapa orang mewarisi gen dengan emosi yang lemah
dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa dalam beberapa garis keluarga terjadi
banyak kasus bunuh diri. Anggota keluarga yang salah seorang di garis
keturunannya pernah bunuh diri, lebih berisiko melakukan bunuh diri.
Otak kita memang unik. Susunan kimiawi otak bisa
membuat seseorang lebih kuat dalam menghadapi problem. Kadar serotonin yang
rendah khususnya di dalam otak, dapat membuat mood seseorang menjadi buruk,
membuat tidak bahagia, mengurangi minat seseorang pada keberadaannya, dan
berisiko menjadi depresi dan bunuh diri.
Dalam ilmu sosiologi, ada tiga penyebab bunuh diri dalam masyarakat,
yaitu
- egoistic
suicide (bunuh diri karena urusan pribadi),
- altruistic
suicide (bunuh diri untuk memperjuangkan orang lain), dan
- anomic
suicide (bunuh diri karena masyarakat dalam kondisi kebingungan).
C. Tanda-Tanda Bunuh Diri
Tanda-Tanda
Bunuh DiriMeskipun ada banyak alasan bunuh diri, namun tanda seseorang ingin
bunuh diri bisa terlihat dalam satu atau lebih sikap berikut ini:
* Putus
asa dan depresi
Jika
seseorang terlihat putus asa dan depresi, ini bisa menjadi pertanda ke arah
bunuh diri. Namun tidak semua orang yang mengalami keputusasaan dan depresi berujung pada bunuh diri. Ini merupakan salah
satu tanda awal saja.
* Perasaan
kehilangan
Seseorang
yang secara tiba-tiba kehilangan sesuatu, entah orang yang disayangi ataupun
kehilangan pekerjaan, juga patut diperhatikan lebih serius. Ini juga merupakan
salah satu tanda awal terjadinya bunuh diri.
*
Bicara tentang ingin mati atau bunuh diri
Jangan
tertawakan atau sepelekan ketika seseorang mengatakan menyatakan ingin mati,
atau bahkan mengungkapkan ingin bunuh diri. Bahkan meski ungkapan tersebut
hanya secara sambil lalu. Ini bisa jadi ungkapan hatinya yang terdalam yang
harus segera mendapat respon. Kata-kata seperti “Saya sudah tidak tahan lagi”, “Mereka
tidak perlu mengkhawatirkan saya”, atau “Mereka akan lebih baik tanpa
saya”, merupakan contoh pernyataan yang umum diungkapkan oleh mereka yang akhirnya
bunuh diri.
*
Percobaan bunuh diri
Ini
merupakan tanda yang cukup serius jika seseorang pernah satu atau beberapa kali
mencoba bunuh diri namun tidak berani. Beberapa kasus yang lebih ringan, seperti
sikap yang bermain-main dengan maut dan tidak takut mati.
*
Membuat wasiat
Meski
warisan harus direncanakan sejak awal, tapi jika dalam situasi tertentu yang
tidak lazim, seseorang yang ingin bunuh diri akan mulai membuat surat warisan dan membagi barang-barang berharganya.
* Perilaku
dan sikap yang berubah
Sikap
mulai menarik diri dan menutup diri serta terasing secara sosial setelah
mendapat masalah, perlu menjadi perhatian serius. Jangan sampai mereka yang
sedang depresi dan putus asa berada dalam situasi kesepian. Beberapa ungkapan
seperti menyatakan diri tidak berguna, perlu ditanggapi dengan serius.
D. Bunuh diri menurut Agama
^_^ Pandangan Islam
Ayat Al-Qur'an tentang larangan bunuh
diri
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah
kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (An-Nisa' :
29) "Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena
bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada
keterangan ini (Al Qur'an)." (QS. Al-Kahfi ; 6)
Hadits-Hadits tentang larangan bunuh diri
Hadits 86. (Shahih Muslim) Dari Abu
Hurairah ra, katanya Rasulullah saw., bersabda : “Siapa yang bunuh diri
dengan senjata tajam, maka senjata itu akan ditusuk-tusukannya sendiri dengan
tangannya ke perutnya di neraka untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri
dengan racun, maka dia akan meminumnya pula sedikit demi sedikit nanti di
neraka, untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan diri
dari gunung, maka dia akan menjatuhkan dirinya pula nanti (berulang-ulang) ke
neraka, untuk selama-lamanya.”
Hadits 87. (Shahih Muslim) Dari
Tsabit bin Dhahhak ra, dari Nabi saw., sabdanya : “Tidak wajib bagi
seseorang melaksanakan nazar apabila dia tidak sanggup melaksanakannya.”
“Mengutuk orang Mu’min sama halnya dengan membunuhnya.” “Mengadakan tuduhan
bohong atau sumpah palsu untuk menambah kekayaannya dengan menguasai harta
orang lain, maka Allah tidak akan menambah baginya, bahkan akan mengurangi
hartanya.”
Hadits 88. (Shahih Muslim) Dari
Tsabit bin Dhahhak ra, katanya Nabi saw., sabdanya : “Siapa yang bersumpah
menurut cara suatu agama selain Islam, baik sumpahnya itu dusta maupun sengaja,
maka orang itu akan mengalami sumpahnya sendiri. “Siapa yang bunuh diri dengan
suatu cara, Allah akan menyiksanya di neraka jahanam dengan cara itu pula.”
Hadits 89. (Shahih Muslim) Dari Abu
Hurairah ra, katanya : “Kami ikut perang bersama-sama Rasulullah saw.,
dalam perang Hunain. Rasulullah saw., berkata kepada seorang laki-laki yang
mengaku Islam, “Orang ini penghuni neraka.” Ketika kami berperang, orang itu
pun ikut berperang dengan gagah berani, sehingga dia terluka. Maka dilaporkan
orang hal itu kepada Rasulullah saw., katanya “Orang yang tadi anda katakan
penghuni neraka, ternyata dia berperang dengan gagah berani dan sekarang dia
tewas.” Jawab Nabi saw., “Dia ke neraka.” Hampir saja sebahagian kaum muslimin
menjadi ragu-ragu. Ketika mereka sedang dalam keadaan demikian, tiba-tiba
diterima berita bahwa dia belum mati, tetapi luka parah. Apabila malam telah
tiba, orang itu tidak sabar menahan sakit karena lukanya itu. Lalu dia bunuh
diri. Peristiwa itu dilaporkan orang pula kepada Nabi saw. Nabi saw.,
bersabda, : “Kemudian beliau memerintahkan Bilal supaya menyiarkan kepada
orang banyak, bahwa tidak akan dapat masuk surga melainkan orang muslim (orang
yang tunduk patuh).
Hadits 90. (Shahih Muslim) Dari
Syaiban ra., katanya dia mendengar Hasan ra, bercerita : “Masa dulu, ada
seorang laki-laki keluar bisul. Ketika ia tidak dapat lagi menahan sakit,
ditusuknya bisulnya itu dengan anak panah, menyebabkan darah banyak keluar
sehingga ia meninggal. Lalu Tuhanmu berfirman : Aku haramkan baginya
surga.” (Karena dia sengaja bunuh diri.) Kemudian Hasan menunjuk ke
masjid sambil berkata, “Demi Allah! Jundab menyampaikan hadits itu kepadaku
dari Rasulullah saw., di dalam masjid ini.”
^_^ Pandangan Kristen
Menurut teologi Gereja Katolik Roma,
kematian karena bunuh diri dianggap dosa besar atau serius. Kepala Katolik
& Kristen Romawi beragumen bahwa kehidupan seseorang
adalah milik Allah dan hadiah kepada dunia, dan untuk menghancurkan bahwa hidup
adalah untuk salah menegaskan kekuasaan atas apa yang Allah dan merupakan
kehilangan tragis harapan. Namun, dalam Katekismus Gereja Katolik Roma, Nomor
2283 menyatakan, "Kami tidak akan putus asa dari keselamatan kekal orang
yang telah mengambil kehidupan mereka sendiri. Dengan cara yang dikenal untuk
dia sendiri, Allah dapat memberikan kesempatan bagi pertobatan bermanfaat. Para
Gereja berdoa bagi orang-orang yang telah mengambil kehidupan mereka sendiri.
" Protestan konservatif (Injil, Karismatik, Pentakosta, dan denominasi
lain) telah sering berargumentasi bahwa karena bunuh diri melibatkan diri
pembunuhan, maka siapa saja yang melakukan itu adalah dosa dan ini sama dengan
jika orang yang membunuh manusia lain. Tambahan tampilan menyangkut tindakan
meminta keselamatan dan menerima Yesus Kristus sebagai juruselamat pribadi,
yang harus dilakukan sebelum kematian. Ini adalah aspek penting dari banyak
denominasi Protestan, dan masalah dengan bunuh diri adalah bahwa setelah mati
individu tidak dapat menerima keselamatan. Dosa yang tak terampunkan kemudian
menjadi bukan bunuh diri itu sendiri, melainkan penolakan karunia keselamatan.
Kebanyakan Denominationalists Fundamental (Baptis
tradisional) melihat bunuh diri sebagai dosa-dosa lainnya. John Piper berbicara
pada sebuah pemakaman di Betel Baptist Church pada tahun 1981 berkata,
"Tidak hanya dosa, bahkan tidak hanya bunuh diri yang memindahkan
seseorang dari surga ke dalam neraka. Satu hal yang pasti: Penolakan
terus-menerus terhadap Roh Allah. Saudara sekalian, kami percaya, menyerah
bahwa perlawanan dan menerima pengampunan Kristus. macam apa kelemahan sesaat,
apa awan singkat putus asa menyebabkan dia mengambil hidupnya masih merupakan
misteri. Pandangan Alkitab mengenai topik ini adalah sedemikian rupa sehingga,
sekali seseorang datang kepada iman dalam Yesus Kristus, setiap dosa yang
pernah mereka akan melakukan dibayar jika mereka terus "berjalan dalam
terang" (1 Yohanes 1:7), dan " sekarang tidak ada penghukuman bagi
mereka yang ada di dalam Kristus Yesus "jika mereka terus berjalan menurut
roh (Roma 8:1). Orang-orang Kristen percaya bunuh diri itu dosa, tapi tidak
percaya adalah mustahil untuk menemukan keselamatan. (Roma 4:8). Namun, Yudas,
yang bunuh diri karena putus asa, umumnya diyakini telah terkutuk, untuk bunuh
diri dan/atau atas tindakannya yang menyebabkan kematian orang lain. Namun,
perlu dicatat bahwa Yesus sendiri berkata bahwa Yudas tidak pernah benar-benar
bertobat dalam hidup sebelum bunuh diri (Yohanes 6:70-71, 13:10-11, 17:12), dan
yang menandai keabadian-Nya, bukan bunuh diri itu sendiri.
Di sisi lain, Ortodoks Timur, tidak pernah membuat
pernyataan mutlak tentang orang yang bunuh diri. Ada orang-orang dalam sejarah
Gereja yang telah membunuh dirinya sendiri daripada disiksa dan didemoralisasi
oleh penjajah (lihat Tari
Zalongo). Mereka juga merasa bahwa pelaku bunuh diri yang paling
mungkin "tidak dalam pikiran hak mereka" dan bahwa Allah akan
merahmati mereka. Bagaimanapun orang Kristen Ortodoks meninggalkan nasib korban
bunuh diri kepada Allah dan menghindari membuat penilaian.
Dalam Gereja Yesus Kristus dari orang-orang Suci
Zaman Akhir, bunuh diri dipandang sebagai hal yang salah, meskipun korban tidak
dapat dianggap bertanggung jawab atas tindakannya (tergantung pada keadaan).[1] Beberapa denominasi Kristen
lainnya, seperti Gereja baru, Tidak secara eksplisit mengutuk bunuh diri per
sebagai dosa, bahkan jika bunuh diri tidak dipandang baik; faktor-faktor
seperti motif, karakter, dan lainnya tetap diperhitungkan.
^_^ Pandangan Hindu
Dalam agama Hindu,
dosa bunuh diri dianggap sama beratnya dengan membunuh orang lain. Kitab-kitab
umumnya mengatakan bahwa kematian dengan cara bunuh diri mengakibatkan
seseorang menjadi hantu. Bagaimanapun, agama Hindu menganggap bahwa bunuh diri
melalui puasa dengan berbagai keadaan tertentu dapat diterima. Perbuatan ini
yang dikenali sebagai Sallekhana, yang memerlukan banyak waktu dan daya pikir
sehingga tindakan tersebut tidak lagi merupakan suatu tindakan yang mengikuti
suara hati. Perbuatan tersebut juga memberikan waktu untuk seseorang
menyelesaikan semua urusan duniawinya, merenung tentang kehidupan, serta
mendekati diri dengan Tuhan.
^_^ Pandangan Buddha
Menurut agama Buddha, perbuatan seseorang pada masa lalu mempunyai
pengaruh yang kuat terhadap apa yang dialaminya pada masa kini; perbuatan pada
masa kini juga akan mempengaruhi masa depan, menurut doktrin karma. Perbuatan
yang dilakukan denagn sengaja melalui akal, fisik, atau pertuturan kata
menghasilkan reaksi. Reaksi atau akibat ialah penyebab untuk keadaan yang kita
alami di dalam dunia. Agama Buddha mengajarkan bahwa semua orang mengalami
banyak penderitaan (duka) yang berasal dari perbuatan negatif pada masa lalu,
atau hanya karena kita masih di dalam sengsara. Penyebab penderitaan yang
dialami manusia lainnya ialah kematian dan ilusi (maya). Karena setiap benda
atau selalu dalam keadaan tidak kekal (fluks), manusia mengalami ketidakpuasan
terhadap peristiwa yang tidak tetap dan cepat berlalu dalam kehidupan. Untuk
melepaskan diri dari sengsara, seseorang hanya harus menyadari hal yang benar
melalui makrifat yang merupakan Nirwana. Bagi penganut-penganut agama Buddha,
ajaran pertama bertujuan untuk menahan diri untuk tidak mencabut nyawa,
termasuk nyawa sendiri. Bunuh diri dianggap sebagai suatu bentuk tindakan yang
negatif. Walaupun demikian, suatu ideologi kuno Asia
yang serupa dengan seppuku (harakiri) terus mempengaruhi penganut agama Buddha
yang tertindas supaya memilih untuk bunuh diri.
E. Cara Mencegah Bunuh Diri Menurut
PSIKOLOG
Psikolog dari Universitas Indonesia,
Enoch Markum, mengatakan ada beberapa tanda-tanda orang yang depresi dan
memiliki kecenderungan bunuh diri. Tanda itu, di antaranya, dia memberikan
barang kesayangannya kepada orang lain. Dia mengungkapkan kata-kata bahwa hidup
ini tidak berguna atau untuk apa saya hidup. Kadang, orang seperti ini juga
akan menulis kegelisahannya dalam buku, membuat puisi, dan mendengarkan lagu
depresi. "Bagi yang tidak sensitif ini bisa dianggap main-main," kata
dia, Rabu 21 November 2012.
Seharusnya, kata dia, keluarga
atau temannya bisa memperhatikan jika seseorang memiliki kecenderungan seperti
itu. Apalagi jika yang bersangkutan sedang dalam masa konsultasi masalah
pribadi. Keluarga seharusnya bisa segera mendampingi dia.
Enoch mencontohkan di Amerika
Serikat ada aturan, jika klien yang konsultasi mengungkapkan tanda-tanda
tersebut, maka harus dilaporkan ke polisi.
Sementara di Indonesia, untuk
menghindari tindakan bunuh diri harus menciptakan lingungan yang kondusif bagi
orang-orang yang depresi. Keluarga dan orang di lingkungannya harus bisa
menjadi teman bagi mereka. Mereka terus diberikan harapan dan perhatian
sehingga tidak merasa hidupnya tak berguna. "Orang-orang harus sensitif.
Apalagi terhadap remaja karena mereka belum terbentuk kepribadiannya,"
katanya.
Namun, Enoch sangsi lingkungan
perkotaan akan bisa menjadi tempat yang bisa memerikan kedamaian bagi mereka
yang depresi. "Perkotaan itu impersonal, kemudian hiruk pukuk,"
katanya.
Sebelumnya, siswa kelas VIII SMP
PGRI Cimanggis, Depok, Dilan Fauzi Ahmad, 13 tahun, ditemukan tewas. Dia
gantung diri di depan kamarnya di lantai dua asrama Pondok Pesantren Yatim
Piatu Dzurohim Kampung Sindang Karsa, Sukamaju Baru, Cimanggis, Depok, Jum'at
malam, 16 November 2012. Pada hari yang sama, mahasiswa UI asal Korea Selatan,
Jeon Moosong (38), yang melompat dari lantai 18 Apartemen Margonda Residence
Depok. Tubuhnya remuk dan tewas seketika.
BAB III
KESIMPULAN
Dari semua penjabaran
dan penjelasan diatas dapat menyimpulkan melakukan bunuh diri itu merupakan perbuatan
yang tidak di perbolehkan/ di haramkan hukumnya dan perbuatan ini sangat
meyalahi kodrat. Saya pribadi sebagai orang Muslim sangat menyanyangkan sekali
bagi sesama manusia yang melakukan Bunuh Diri, karena, telah jelas dan di
terangkan dalam Al-Qur'an dan Hadits bahwa seseorang yang melakukan bunuh diri
itu, nantinya di akhirat tidak akan merasa nyaman dan akan disiksa, karena,
lagi-lagi mati dan hidup kita hanya ALLAH S.W.T yang menentukan. Maka dari itu
kita banyak-banyaknya berdoa dan bermunajat meminta ampunan dan pertolongan
kepada yang maha menciptakan kita.
Namun, lain
pula dengan Bunuh Diri di karenakan untuk Membela Tanah Air/ Negara/ Misi
kemanusiaan/ Perang (berjihat). Sesungguhnya orang ini salah satu orang-orang
pilihan yang sedang menjalankan suatu amanat dan membela kebaikan demi
kemerdekaan dan keselamatan. Karena, sesunggguhnya orang yang bunuh diri dalam
membela tanah air ini, mereka termasuk Mati Sahid ( Mati karena sedang
memperjuangkan sesuatu kemerdekaan dan keberhasilan di jalan ALLAH S.W.T ).
SARAN
Maka dari itu saya pribadi sebagai mahasiswa yang masih muda, masih
semangat-semangatnya untuk mengetahui hal-hal baru dan pengalaman-pengalaman,
kita sebagai penerus bangsa janganlah mudah berputus asa/ menyerah begitu saja
dalam pengambilan jalan keluar dalam menghadapi suatu masalah, pikirkan dahulu
dengan baik-baik, bila perlu konsultasikan pada seseorang yang kita percaya
agar kita tidak menjadi salah satu seseorang yang nantinya bakal melakukan
Bunuh Diri, dan jangan lupa juga dekatkan diri kita kepada yang maha pencipta,
maha mengaetahui yaitu ALLAH S.W.T dengan semakin kita berdoa untuk meminta
petunjuk, maka semakin kuat keimanan kita dan semakin di beri kelapangdada agar
bisa sabar menghadapi cobaan ini semua..
sekian yah broo mungkin ini yang bisa saya sampaikan, maaf, maaf bila ada
kata-kata yang tidak pantas.. semoga anda-anda semua selalu di beri
kelapangdada dan kesabaran ^_^ semangat broo
BAB IV
REFRENSI
-
Pengertian Bunuh Diri dan Bunuh diri menurut Agama "Suicide".
The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bunuh_diri
- Cara Mencegah
Bunuh Diri Versi Psikolog
http://www.tempo.co/read/news/2012/11/21/064443262/Cara-Mencegah-Bunuh-Diri-Versi-Psikolog
- Mengapa perlu memilih BUNUH
DIRI
http://serbafakta.blogspot.com/2013/01/5-alasan-dunia-orang-melakukan-bunuh.html#.UQaApYYcPPE
http://dedymyself.blogspot.com/2011/11/beberapa-alasan-orang-melakukan-bunuh.html