Tentang 3D Modelling
Modeling
itu sendiri memeliki arti yaitu "Suatu konsep yang digunakan untuk
mewakili objek, proses dan memisahkan ide dengan cara membuat pemahaman menjadi
lebih sederhana." Sedangkan 3D modeling adalah grafis yang menggunakan
tiga dimensi geometris representasi data yang disimpan dalam komputer untuk
melakukan perhitungan maupun rendering.
Gambar
tersebut nantinya dapat menampilkan atau untuk gambaran real-time (waktu
sebenarnya). Selain membuat grafik, model terkandung dalam
file data grafis.
Sebuah
model 3D adalah representasi matematis dari setiap tiga-dimensi benda (baik
benda mati atau hidup). Dalam 3D modeling terdapat yang disebut dengan
namanya 3DRendering yaitu suatu proses pada sebuah model yang dapat
ditampilkan secara visual sebagai gambar dua dimensi .
Dalam
3D modeling juga memiliki banyak teknik yang bisa digunakan untuk
menciptakan objek dalam sebuah scene namun juga memiliki aspek yang harus
dipertimbangkan bila membangun model obyek, semuanya memberi kontribusi pada
kualitas hasil akhir. Hal-hal tersebut meliputi metoda untuk mendapatkan atau
membuat data yang mendeskripsikan obyek, tujuan dari model, tingkat kerumitan,
perhitungan biaya, kesesuaian dan kenyamanan, serta kemudahan manipulasi model.
Proses
pemodelan 3D membutuhkan perancangan yang dibagi dengan beberapa tahapan untuk
pembentukannya. Seperti obyek apa yang ingin dibentuk sebagai obyek dasar,
metoda pemodelan obyek 3D, pencahayaan dan animasi gerakan obyek sesuai dengan
urutan proses yang akan dilakukan.
Adapun
tujuan dan fungsi dari masing-masing bagian tersebut adalah proses yang akan
dijelaskan sebagai berikut:
A.
Motion Capture/Model 2D
Yaitu
langkah awal untuk menentukan bentuk model obyek yang akan dibangun dalam
bentuk 3D.
Penekanannya
adalah obyek berupa gambar wajah yang sudah dibentuk intensitas warna tiap
pixelnya dengan metode Image Adjustment Brightness/Contrast, Image Color Balance,
Layer Multiply, dan tampilan Convert Mode RGB dan format JPEG. Dalam tahap ini
digunakan aplikasi grafis seperti Adobe Photoshop atau sejenisnya.
B. Dasar Metode Modeling 3D
Ada
beberapa metode yang digunakan untuk pemodelan 3D. Ada 3 jenis metode pemodelan
obyek yang disesuaikan dengan kebutuhannya seperti dengan nurbs dan polygon
ataupun subdivision. Modeling polygon merupakan bentuk segitiga dan
segiempat yang menentukan area dari permukaan sebuah karakter. Setiap polygon menentukan sebuah bidang datar
dengan meletakkan sebuah jajaran polygon sehingga kita bisa menciptakan
bentuk-bentuk permukaan. Untuk mendapatkan permukaan yang halus, dibutuhkan
banyak bidang polygon. Bila hanya menggunakan sedikit polygon, maka object yang
didapat akan terbag sejumlah pecahan polygon. Sedangkan Modeling dengan NURBS
(Non-Uniform Rational Bezier Spline) merupakan metode paling populer untuk membangun
sebuah model organik. Kurva pada Nurbs dapat dibentuk dengan hanya tiga titik
saja. Dibandingkan dengan kurva polygon yang membutuhkan banyak titik (verteks)
metode ini lebih memudahkan untuk dikontrol. Satu titik CV (Control verteks)
dapat mengendalikan satu area untuk proses tekstur.
C. Proses Rendering
Tahap-tahap
di atas merupakan urutan yang standar dalam membentuk sebuah obyek untuk
pemodelan, dalam hal ini texturing sebenarnya bisa dikerjakan overlap dengan
modeling, tergantung dari tingkat kebutuhan. Rendering
adalah "Proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun animasi
komputer." Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam
proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan
diterjemahkan dalam sebuah bentuk output. Dalam standard PAL system, resolusi
sebuah render adalah 720 x 576 pixels.
Bagian
rendering yang sering digunakan:
-Field Rendering
Field
rendering sering digunakan untuk mengurangi strobing effect yang disebabkan
gerakan cepat dari sebuah obyek dalam rendering video.
- Shader
Shader
adalah sebuah tambahan yang digunakan dalam 3D software tertentu dalam proses
special rendering. Biasanya shader diperlukan untuk memenuhi kebutuhan special
effect tertentu seperti lighting effects, atmosphere, fog dan sebagainya.
D. Texturing
Proses
texturing ini untuk menentukan karakterisik sebuah materi obyek dari segi
tekstur. Untuk materi sebuah object bisa digunakan aplikasi properti tertentu
seperti reflectivity, transparency, dan refraction. Texture kemudian bisa
digunakan untuk meng-create berbagai variasi warna pattern, tingkat
kehalusan/kekasaran sebuah lapisan object secara lebih detail.
E. Image dan Display
Merupakan
hasil akhir dari keseluruhan proses dari pemodelan. Biasanya obyek pemodelan
yang menjadi output adalah berupa gambar untuk kebutuhan koreksi pewarnaan,
pencahayaan, atau visual effect yang dimasukkan pada tahap teksturing
pemodelan.
Output
images memiliki Resolusi tinggi berkisar Full 1280/Screen berupa file dengan
JPEG,TIFF, dan lain-lain. Dalam tahap display, menampilkan sebuah bacth Render,
yaitu pemodelan yang dibangun, dilihat, dijalankan dengan tool animasi.
Selanjutnya dianalisa apakah model yang dibangun sudah sesuai tujuan. Output
dari Display ini adalah berupa *.Avi, dengan Resolusi maksimal Full 1280/Screen
dan file *.JPEG.
Metode
yang digunakan untuk pemodelan 3D. Metode pemodelan obyek disesuaikan dengan
kebutuhannya seperti dengan nurbs dan polygon ataupun subdivision. Modeling
polygon merupakan bentuk segitiga dan segiempat yang menentukan area dari
permukaan sebuah karakter. Setiap polygon menentukan sebuah bidang datar dengan
meletakkan sebuah jajaran polygon sehingga kita bisa menciptakan bentuk-bentuk
permukaan. Untuk mendapatkan permukaan yang halus, dibutuhkan banyak bidang
polygon. Bila hanya digunakan sedikit polygon, maka object yang didapatkan akan
terbagi menjadi pecahan-pecahan polygon. Sedangkan Modeling dengan Nurbs
(Non-Uniform Rational Bezier Spline) adalah metode paling populer untuk
membangun sebuah model organik. Hal ini dikarenakan kurva pada Nurbs dapat
dibentuk dengan hanya tiga titik saja. Dibandingkan dengan kurva polygon yang
membutuhkan banyak titik (verteks) metode ini lebih memudahkan untuk dikontrol.
Satu titik CV (Control verteks) dapat mengendalikan satu area untuk proses
tekstur (Fleming, 1999).
Pada
model 3 dimensi atau yang sering disebut 3d modeling dibedakan menjadi 3 macam
yaitu :
1. Constructive
Solid Geometry sering disebut dengan primitive modeling, merupakan salah
satu teknik dasar teknik pemodelan 3D. Modeling dibuat dari objek primitive
yang sudah ada seperti kubus, bola, silinder, dsb.
2. Implicit
Surfaces atau yang sering disebut dengan NURBS Modeling yang merupakan
teknik pemodelan yang menggunakan perhitungan matematika.
Biasanya
menggunakan curve Subdivision Surface merupakan teknik yang pertama dikenalkan oleh Ed Catmull dan Clark dari Pixar pada tahun 1978.
Awalnya
teknik ini hanya digunakan untuk merepresentasikan bidang yang halus, namun belakangan
dimanfaatkan bersamaan dengan teknik yang bernamasculpting (pahat), sehingga memungkinkan seseorang memahat
objek 3D dalam bentuk digital.
Berikut
penjelasan tentang cara merepresentasikan model yaitu
-
Polygonal Modeling, merupakan
modeling yang terdiri darivertices(vertex/titik),
yang jika disambungkan akan membentuk sebuahedge(garis), sehingga jika disambungkan dengan edge lain dapat
membentuk sebuah face (bidang).
Bidang
yang dibentuk oleh vertex,edges maupun face ini salah satunya
adalah primitive objek
yang juga termasuk dalam teknik pemodelan.
Curve Modeling merupakan
modeling yang memanfaatkan curve untuk
membentuk sebuah bidang. Tidak ada yang namanya vertex dalam curve, namun dapat
membuat sebuah bidang dengan perhitungan matematika sama seperti implicit surfaces / NURBS
Digital sculpting merupakan
modeling yang terbentuk dari hasil pahatan sebuah model yang memiliki tingkat
kehalusan bidang tinggi sehingga dapat digunakan untuk membuat detail pada
model. Detail yang tinggi tersebut pun terdiri dari vertex, edge, dan face
dalam jumlah besar. Sehingga bisa dikategorikan dalam polygonal modeling. Yang membedakan
adalah proses pembuatan modelnya yang dipahat menggunakan alat digital.
Membuat Objek
Pembuatan
model 3D bisa dilakukan dengan menggunakan software seperti 3Ds Max, Blender
atau yang lainnya, namun pada pembahasan ini kita menggunakan software 3Ds Max.
Objek-objek
bisa dibuat dalam 3Ds Max seperti:
Objek shapes:
1.
Garis/Line
2. Lingkaran/Circle
3. Garis busur/Arc
4. Poligon/NGon
5. Elips/Ellipse
6. Kotak/Rectangle
7. Donut
8. Bintang/Star
9. Spiral/Helix
10. Kisi-kisi Kotak/Section
Objek geometry:
1.
Kubus/Box
2. Bola/Sphere
3. Silinder/Cylinder
4. Torus
5. Teapot
6. Cone
7. GeoSphere
8. Tube
9. Pyramid
10. Plane
Untuk membuat objek-objek
tersebut sudah tersedia pada tools yang terdapat pada 3Ds Max, misalnya saja
ingin membuat sebuah kotak/kubus, maka pada panel sebelah kanan lembar kerja
3Ds Max kita tinggal memilih panel create pilih shapes dan klik tombl rectangle
pada bagian Object Type.
Software 3D ini memang sudah
menyediakan objek-objek dasar sehingga mudah dalam mendesain/waktu menjadi
semakin efektik.
Untuk
pembuatan karakter seperti tokoh kartun, cara membentuknya dengan objek-objek
dasar tersebut, misalnya karakter tokoh spongebob yang seperti spons dibuatnya
dengan objek dasar kubus yang dimodifikasi vertexnya (titik-titiknya). Ini baru
model karakternya saja, nanti karakter model yang sudah dibuat bisa dibuat
animasinya. seperti mulutnya akan bergerak-gerak, objeknya seakan-akan berjalan
dan lain-lain.
https://www.google.com/search?q=3d+modelling&sa=X&es_sm=93&tbm=isch&tbo=u&source=univ&ei=OZNMVI6OJcTc8AWNioBI&ved=0CDcQsAQ#imgdii=_