Selasa, 29 Januari 2013

Sebab seseorang melakukan BUNUH DIRI dan cara mencegah seseorang BUNUH DIRI



ABSTRAK
- Rizky Herpurwadi
- 564-126-08
- Dosen    : SULARDI
- Tema     : SOSIAL
- Judul   : Sebab-sebab dan akibat mengapa seseorang melakukan BUNUH DIRI dan cara menghindari diri dari perbuatan BUNUH DIRI


          Bunuh Diri merupakan perbuatan yang tidak di benarkan oleh Agama dan norma-norma yang berlaku di negara kita ini, sesungguhnya perbuatan bunuh diri itu meyalahi kodrat. Namun, disini ada juga ada keharusan seseorang melakukan bunuh diri karena, demi kepentingan yang sangat dapat di tolerin dan di karena untuk jihat.
Adapun Sebab-sebab dan akibat mengapa seseorang melakukan Bunuh Diri, diantaranya : 1.)  Membela Tanah Air atau Negara  2.) Misi Kemanusian atau Perang ( JIHAT )  3.) Himpitan Ekonomi  4.) Putus Cinta ( Galau )  5.) Gangguan Jiwa
Sedangkan dalam Ilmu Sosiologi, ada tiga penyebab bunuh diri dalam masyarakat, yaitu: 1.) egoistic suicide  2.) altruistic suicide 3.) anomic suicid
          Sebab dari itu disini saya juga ingin menjelaskan dari masing-masing penyebab dan akibat dari seseorang melakukan bunu diri, agar orang-orang disekitar kita dan generasi penerus tidak mudah putus asa dalam menyelesaikan suatu masalah, dan mudah mengabil tindakan dan resiko yang merugikan dirinya sendiri.
BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang
Pada Zaman yang semakin maju dan modern ini, banyak sekali cara-cara dimana seseorang untuk mengambil keputuan terakhir / jalan terakhir (Bunuh Diri) disebabkan kurangnya Iman dan Keyakinan pada dirinya sendiri, betapa pentinya nyawa dan kehidupan.

Di dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita dihadapkan pada masalah yang menguji masing-masing orang. Namun dibalik masalah tersebut tinggal setiap orang mampu menyelesaikan dengan jalan keluar yang benar atau malah sebaliknya.
Padahal suatu masalah itu ada jalan keluarnya tanpa harus dengan cara singkat seperti itu, namun lain halnya dengan Bunuh Diri karena, untuk membela Negara (Tanah Air) / Misi Kemanusian  (Perang untuk Berjihat).
Disini sunggung sangat penting peranan bagi seseorang teman dekatnya, baik Teman/ Sahabat/ Pacar/ Kekasih/ Pasanagn/ Orang Tua/ Lingkungan Keluarga dalam konteks sebagai makhluk sosial, untuk sebagai tempat dimana berbagi/ sharing mengenai msalah yang di alami untuk mencari/ meminta solusinya, agar tidak dengan jalan pikirannya yang sedang tidak stabil mengambil keputusan singkat yaitu, Bunuh Diri. Namun, kita sebagai mahkluk ciptaan ALLAH S.W.T, hendaklah dan sebaiknya juga meminta memohon dan berdoa agar kita dimudahkan dalam menyelesaikan suatu masalah tersebut, sesungguhnya orang-orang disekitar kita hanyalah sebatas pemberi support dan pengetahuan yang pernah di alami mereka.
Namun, dalam konteks Membela Tanah Air/ Negara / Perang Jihat, ini merupakan Bunuh Diri yang tidak meyalahi aturan/ kodrat, karena mereka semua memperjuangkan suatu kemerdekaan bagi kaumnya/ kekuasaanya seperti hal contonya : Perang untuk Membela dan Mempertahankan suatu Negara / Tanah Airnya, Misi Kemanusian (Perang di Palestine untuk melawan Israel.

B.        Rumusan Masalah
Permasalahan akibat Bunuh Diri ini sangatlah besar dan patut di perhatikan karena penting sekali bagi kita semua, khususnya bagi kawan-kawan saudara/i yang sedang mengalami kegalauan. Adapun permasalahan yang kita harus ketahui ;
1. Mengapa perlu memilih BUNUH DIRI?
2. Tanda-tanda seperti apakah seseorang ingin BUNUH DIRI !
3. Bunuh Diri menurut Agama?

C.        Tujuan
Tujuan saya menulis karya tulis ini adalah 1. Merupakan salah satu tugas dari mata kuliah softskill. dan 2. Menambah wawasan pada lingkungan sekitar betapa pentingya nyawa dan kehidupan, karena banyak sekali orang-orang di sekitar kita yang sayang dan menghargai kita, sesungguhnya bunuh diri itu perbuatan yang tidak di benarkan dan menyalahi kodrat. Disamping itu penulis juga ingin menyampaikan kepada masyarakat agar tidak salah mengartikan bahwa Bunuh Diri itu di perbolehkan, di karenakan bunuh diri yang di perbolehkan itu di sebabkan karena sedang mengalami perang untuk membela suatu negara/ tanah airnya.


BAB II
PEMBAHASAN
 A.                   Pengertian Bunuh Diri
Bunuh diri (dalam bahasa Inggris: suicide; dalam budaya Jepang dikenal istilah harakiri) adalah tindakan mengakhiri hidup sendiri tanpa bantuan aktif orang lain. Alasan atau motif bunuh diri bermacam-macam, namun biasanya didasari oleh rasa bersalah yang sangat besar, karena merasa gagal untuk mencapai sesuatu harapan.
Definisi
Bunuh diri adalah perbuatan menghentikan hidup sendiri yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau atas keinginannya. Bila seseorang meminta untuk dirinya dibunuh karena pasrah akan kondisinya disebut Euthanasia.

 B.                   Mengapa perlu memilih BUNUH DIRI
Di dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita dihadapkan pada masalah yang menguji masing-masing orang. Namun dibalik masalah tersebut tinggal setiap orang mampu menyelesaikan dengan jalan keluar yang benar atau malah sebaliknya.

Banyak tindakan bodoh dari manusia yang berusaha mengambil jalan sesat ini yaitu mengakhiri hidup sebagai solusi akhir. Dari beberapa alasan orang melakukan tindakan bunuh diri berikut beberapa orang memilih alasan seseorang melakukan bunuh diri.


1. Membela Tanah Air Atau Negara
Jika pengorbanan nyawa yang terjadi di sejumlah negara hanya dilakukan seorang atau sekelompok pejuang dalam keadaan terdesak, dalam sejarah peperangan Jepang di Pasifik (1944), pejuang Jepang siap mengorbankan nyawa dalam unit-unit khusus yang telah dipersiapkan dengan taktik menabrakkan pesawat yang mereka kemudikan ke kapal-kapal perang Amerika. Jepang menjuluki serangan yang tak biasa ini sebagai kamikaze atau yang dalam bahasa mereka berarti Angin Dewa.

Tentara AS sangat terkesima menyaksikan serangan nekad yang sulit dinalar ini, bagaimana tidak? Para pilot muda kamikaze itu dengan beraninya menukik untuk kemudian menabrakkan pesawat-pesawat mereka ke kapal-kapal perang AS. Setiap pesawat rata-rata membawa bom seberat 250 kg, pasukan kamikaze juga mengirim  bom-bom terbang yang dikendalikan pilot. Menurut mereka hanya dengan cara inilah efektivitas kekuatan udara negerinya akan ada pada tingkat maksimal.



 2. Tindakan Teroris ( Boom Bunuh Diri )
Terorisme adalah penggunaan kekerasan, fisik atau psikologis, melalui serangan lokal untuk elemen atau fasilitas dari pemerintah atau penduduk yang telah diatur, untuk menanamkan rasa takut, teror, dan dengan demikian mendapatkan efek psikologis masyarakat.

Terorisme juga disebut yaitu serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil.
Terorisme digunakan sebagai taktik, yang merupakan bentuk kekerasan politik. Terorisme dibedakan dari tindakan perang dan kejahatan perang yang terjadi dengan tidak adanya perang.

Meskipun tindakan terorisme merupakan perbuatan kejahatan seperti yang ditetapkan Resolusi 1373 Dewan Keamanan PBB dan hukum lokal hampir semua negara di dunia, namun terorisme memaksudkan fenomena yang mencakup perbuatan terorisme itu, orang yang melakukan terorisme itu sendiri dan tujuan mereka melakukannya.

 3. Himpitan Ekonomi
Banyak ekonomi di jadikan alasan untuk bunuh diri hal ini sudah banyak terjadi di Indonesia dari tahun ke tahun kasus ini tetap bertambah. Setiap hari angka kelahiran bertambah lapangan kerja juga minim sehingga menimbulkan banyaknya pengangguran trjadi setiap hari.

Masyarakat kita di Indonesia betul-betul sangat luar bisa dibandingkan di dunia Barat, mereka yang ketidak mampuan ekonomi tetap mendapat jaminan dari Pemerintahnya. Padahal mereka ada pada dunia kapitalisme yang menganut kebebasan dalam perdagangan.

Fenomena di Indonesia bagaimana??? bahwa masyarakat kita luar biasa karena tetap bisa hidup walau tidak ada jaminan sama sekali dari pemerintah. Tidak ada yang gratis di Indonesia ini, semua perlu uang. Yang lebih kita prihatin adalah Pancasila kita dan UUD45 melindungi Fakir Miskin dan Anak Terlantar. Tetapi apa yang terjadi di mayoritas masyarakat pada prakteknya tidak.

 4. Putus Cinta
Cinta kadang membuat mata buta dan buta hati karena jikalau hubungan cinta sudah meresap diantara orang yang sedang jatuh cinta. Apapun tindakan akan dilakukan hingga dari perbuatan gagal jalin hubungan asmara hingga berakibat mengakhiri hidupnya.
Cinta memang tak pernah kenal usia baik muda maupun tua jika sudah kena racun asmara maka keduanya bisa lupa daratan. Mereka seakan-akan dunia milik berdua dan jatuh cinta semua akan terasa indah. Tapi ingat waktu dan nasib yang akan menentukan bahwa betapa sakitnya ketika putus cinta, terkadang akal sehat kalah dengan emosi sesaat yang berakibat fatal.

Banyak kasus yang sudah ada, yaitu salah satu paangan yang menjalin asmara memlih mati karena gagal dalam hubungan asmara. Apakah ini suatu tindakan solusi, perbuatan ini hanya menambah masalah dan beban keluarga yang ditinggal.

            Melihat dari kejadian yang menimpa orang-orang tersebut hendaknya kita yang hidup jangan berbuat bodoh dan terhadap diri sendiri. Putus cinta bukanlah akhir dari segalanya, tetapi suatu langkah baru untuk menjalani hidup yang lebih baik. Ambil sisi baik dari pertimbangan dan koreksi dari sisi buruk agar bisa menerima suatu keadan.

 5. Gangguan Jiwa ( gila )
Stres kerap kali menjadi alasan dari banyaknya beban yang dia pikul yaitu suatu kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan psikologis. Biasanya stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetapi lebih mengenai kejiwaan yang berupa tekanan dalam diri sendiri. Akan tetapi karena pengaruh stres tersebut maka penyakit fisik bisa muncul akibat lemahnya dan rendahnya daya tahan tubuh pada saat tersebut.

Banyak faktor muncul yang bisa memicu stres seperti rasa khawatir, perasaan kesal, kecapekan, frustasi, perasaan tertekan, kesedihan, pekerjaan yang berlebihan, Pre Menstrual Syndrome (PMS), terlalu fokus pada suatu hal, perasaan bingung, berduka cita dan juga rasa takut. Biasanya hal ini dapat diatasi dengan mengadakan konsultasi kepada psikiater atau beristirahat total.

Pada tahap ini jika seseorang sudah mengalami gangguan jiwa yang sudah pada level sudah tidak ingat lagi atau secara umum gila maka bisa juga oang tersebut berbuat bodoh pada dirinya sendiri yaitu bunuh diri. Sebenarnya dari penjelasan nomor 1 sampai 4 tersebut sudah merupakan gangguan jiwa pada level ringan artinya mereka masih ingat namun karena suatu alasan tertentu maka tindakan tersebut dia lakukan.

 
6. Masalah Sekolah
Beberapa remaja bahkan sering bunuh diri karena masalah nilai di sekolah yang buruk, stres karena ujian, atau khawatir dengan masa depannya.





7. Masalah keluarga
Beberapa remaja dalam keluarga yang berantakan, lebih rentan bunuh diri. Selain itu, beberapa kasus bunuh diri juga dipicu karena problem dalam perkawinan.






8. Problem pekerjaan dan finansial
Bagi orang dewasa, kebanyakan kasus bunuh diri karena problem finansial maupun masalah pekerjaan. Usaha yang bangkrut, ataupun karena dipecat dari pekerjaan, membuat mereka tidak berani menghadapi masa depan dan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.


  
 9. Penyakit
Bagi beberapa orang yang menderita penyakit yang tak kunjung sembuh, juga akhirnya mengambil tindakan untuk bunuh diri. Atau kaum lansia yang sudah tak sanggup lagi menanggung penderitaan akibat penyakit fisik, memilih bunuh diri. Memang tidak semua orang memilih untuk bunuh diri. Bahkan sebagian besar orang mampu menghadapi problem yang bahkan jauh lebih berat, tanpa perlu bunuh diri.


10. Kecanduan
Beberapa kasus bunuh diri dilakukan oleh mereka yang memiliki kebiasaan menggunakan narkoba dan alkohol.


11. Bawaan genetik
Beberapa orang mewarisi gen dengan emosi yang lemah dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa dalam beberapa garis keluarga terjadi banyak kasus bunuh diri. Anggota keluarga yang salah seorang di garis keturunannya pernah bunuh diri, lebih berisiko melakukan bunuh diri.


12. Kondisi otak
Otak kita memang unik. Susunan kimiawi otak bisa membuat seseorang lebih kuat dalam menghadapi problem. Kadar serotonin yang rendah khususnya di dalam otak, dapat membuat mood seseorang menjadi buruk, membuat tidak bahagia, mengurangi minat seseorang pada keberadaannya, dan berisiko menjadi depresi dan bunuh diri.

Dalam ilmu sosiologi, ada tiga penyebab bunuh diri dalam masyarakat, yaitu
  1. egoistic suicide (bunuh diri karena urusan pribadi),
  2. altruistic suicide (bunuh diri untuk memperjuangkan orang lain), dan
  3. anomic suicide (bunuh diri karena masyarakat dalam kondisi kebingungan).


  C.                    Tanda-Tanda Bunuh Diri
                 Tanda-Tanda Bunuh DiriMeskipun ada banyak alasan bunuh diri, namun tanda seseorang ingin bunuh diri bisa terlihat dalam satu atau lebih sikap berikut ini:

                 * Putus asa dan depresi
                 Jika seseorang terlihat putus asa dan depresi, ini bisa menjadi pertanda ke arah bunuh diri. Namun tidak semua orang yang mengalami keputusasaan dan depresi       berujung pada bunuh diri. Ini merupakan salah satu tanda awal saja.

            * Perasaan kehilangan
                 Seseorang yang secara tiba-tiba kehilangan sesuatu, entah orang yang disayangi ataupun kehilangan pekerjaan, juga patut diperhatikan lebih serius. Ini juga merupakan salah satu tanda awal terjadinya bunuh diri.

                 * Bicara tentang ingin mati atau bunuh diri
                 Jangan tertawakan atau sepelekan ketika seseorang mengatakan menyatakan ingin mati, atau bahkan mengungkapkan ingin bunuh diri. Bahkan meski ungkapan tersebut hanya secara sambil lalu. Ini bisa jadi ungkapan hatinya yang terdalam yang harus segera mendapat respon. Kata-kata seperti “Saya sudah tidak tahan lagi”, “Mereka tidak perlu mengkhawatirkan saya”,  atau “Mereka akan lebih baik tanpa saya”, merupakan contoh pernyataan yang umum diungkapkan oleh mereka yang akhirnya bunuh diri.
    
                 * Percobaan bunuh diri
                 Ini merupakan tanda yang cukup serius jika seseorang pernah satu atau beberapa kali mencoba bunuh diri namun tidak berani. Beberapa kasus yang lebih ringan, seperti sikap yang bermain-main dengan maut dan tidak takut mati.

                 * Membuat wasiat
                 Meski warisan harus direncanakan sejak awal, tapi jika dalam situasi tertentu yang tidak lazim, seseorang yang ingin bunuh diri akan mulai membuat surat warisan      dan membagi barang-barang berharganya.



                 * Perilaku dan sikap yang berubah
              Sikap mulai menarik diri dan menutup diri serta terasing secara sosial setelah mendapat masalah, perlu menjadi perhatian serius. Jangan sampai mereka yang sedang depresi dan putus asa berada dalam situasi kesepian. Beberapa ungkapan seperti menyatakan diri tidak berguna, perlu ditanggapi dengan serius.

 D.                    Bunuh diri menurut Agama

^_^ Pandangan Islam
Ayat Al-Qur'an tentang larangan bunuh diri
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (An-Nisa' : 29) "Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al Qur'an)." (QS. Al-Kahfi ; 6)

Hadits-Hadits tentang larangan bunuh diri
Hadits 86. (Shahih Muslim) Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasulullah saw., bersabda : “Siapa yang bunuh diri dengan senjata tajam, maka senjata itu akan ditusuk-tusukannya sendiri dengan tangannya ke perutnya di neraka untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan racun, maka dia akan meminumnya pula sedikit demi sedikit nanti di neraka, untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung, maka dia akan menjatuhkan dirinya pula nanti (berulang-ulang) ke neraka, untuk selama-lamanya.”

Hadits 87. (Shahih Muslim) Dari Tsabit bin Dhahhak ra, dari Nabi saw., sabdanya : “Tidak wajib bagi seseorang melaksanakan nazar apabila dia tidak sanggup melaksanakannya.” “Mengutuk orang Mu’min sama halnya dengan membunuhnya.” “Mengadakan tuduhan bohong atau sumpah palsu untuk menambah kekayaannya dengan menguasai harta orang lain, maka Allah tidak akan menambah baginya, bahkan akan mengurangi hartanya.”

Hadits 88. (Shahih Muslim) Dari Tsabit bin Dhahhak ra, katanya Nabi saw., sabdanya : “Siapa yang bersumpah menurut cara suatu agama selain Islam, baik sumpahnya itu dusta maupun sengaja, maka orang itu akan mengalami sumpahnya sendiri. “Siapa yang bunuh diri dengan suatu cara, Allah akan menyiksanya di neraka jahanam dengan cara itu pula.”

Hadits 89. (Shahih Muslim) Dari Abu Hurairah ra, katanya : “Kami ikut perang bersama-sama Rasulullah saw., dalam perang Hunain. Rasulullah saw., berkata kepada seorang laki-laki yang mengaku Islam, “Orang ini penghuni neraka.” Ketika kami berperang, orang itu pun ikut berperang dengan gagah berani, sehingga dia terluka. Maka dilaporkan orang hal itu kepada Rasulullah saw., katanya “Orang yang tadi anda katakan penghuni neraka, ternyata dia berperang dengan gagah berani dan sekarang dia tewas.” Jawab Nabi saw., “Dia ke neraka.” Hampir saja sebahagian kaum muslimin menjadi ragu-ragu. Ketika mereka sedang dalam keadaan demikian, tiba-tiba diterima berita bahwa dia belum mati, tetapi luka parah. Apabila malam telah tiba, orang itu tidak sabar menahan sakit karena lukanya itu. Lalu dia bunuh diri. Peristiwa itu dilaporkan orang pula kepada Nabi saw. Nabi saw., bersabda, : “Kemudian beliau memerintahkan Bilal supaya menyiarkan kepada orang banyak, bahwa tidak akan dapat masuk surga melainkan orang muslim (orang yang tunduk patuh).

Hadits 90. (Shahih Muslim) Dari Syaiban ra., katanya dia mendengar Hasan ra, bercerita : “Masa dulu, ada seorang laki-laki keluar bisul. Ketika ia tidak dapat lagi menahan sakit, ditusuknya bisulnya itu dengan anak panah, menyebabkan darah banyak keluar sehingga ia meninggal. Lalu Tuhanmu berfirman : Aku haramkan baginya surga.” (Karena dia sengaja bunuh diri.) Kemudian Hasan menunjuk ke masjid sambil berkata, “Demi Allah! Jundab menyampaikan hadits itu kepadaku dari Rasulullah saw., di dalam masjid ini.”

^_^ Pandangan Kristen
Menurut teologi Gereja Katolik Roma, kematian karena bunuh diri dianggap dosa besar atau serius. Kepala Katolik & Kristen Romawi beragumen bahwa kehidupan seseorang adalah milik Allah dan hadiah kepada dunia, dan untuk menghancurkan bahwa hidup adalah untuk salah menegaskan kekuasaan atas apa yang Allah dan merupakan kehilangan tragis harapan. Namun, dalam Katekismus Gereja Katolik Roma, Nomor 2283 menyatakan, "Kami tidak akan putus asa dari keselamatan kekal orang yang telah mengambil kehidupan mereka sendiri. Dengan cara yang dikenal untuk dia sendiri, Allah dapat memberikan kesempatan bagi pertobatan bermanfaat. Para Gereja berdoa bagi orang-orang yang telah mengambil kehidupan mereka sendiri. " Protestan konservatif (Injil, Karismatik, Pentakosta, dan denominasi lain) telah sering berargumentasi bahwa karena bunuh diri melibatkan diri pembunuhan, maka siapa saja yang melakukan itu adalah dosa dan ini sama dengan jika orang yang membunuh manusia lain. Tambahan tampilan menyangkut tindakan meminta keselamatan dan menerima Yesus Kristus sebagai juruselamat pribadi, yang harus dilakukan sebelum kematian. Ini adalah aspek penting dari banyak denominasi Protestan, dan masalah dengan bunuh diri adalah bahwa setelah mati individu tidak dapat menerima keselamatan. Dosa yang tak terampunkan kemudian menjadi bukan bunuh diri itu sendiri, melainkan penolakan karunia keselamatan.
Kebanyakan Denominationalists Fundamental (Baptis tradisional) melihat bunuh diri sebagai dosa-dosa lainnya. John Piper berbicara pada sebuah pemakaman di Betel Baptist Church pada tahun 1981 berkata, "Tidak hanya dosa, bahkan tidak hanya bunuh diri yang memindahkan seseorang dari surga ke dalam neraka. Satu hal yang pasti: Penolakan terus-menerus terhadap Roh Allah. Saudara sekalian, kami percaya, menyerah bahwa perlawanan dan menerima pengampunan Kristus. macam apa kelemahan sesaat, apa awan singkat putus asa menyebabkan dia mengambil hidupnya masih merupakan misteri. Pandangan Alkitab mengenai topik ini adalah sedemikian rupa sehingga, sekali seseorang datang kepada iman dalam Yesus Kristus, setiap dosa yang pernah mereka akan melakukan dibayar jika mereka terus "berjalan dalam terang" (1 Yohanes 1:7), dan " sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus "jika mereka terus berjalan menurut roh (Roma 8:1). Orang-orang Kristen percaya bunuh diri itu dosa, tapi tidak percaya adalah mustahil untuk menemukan keselamatan. (Roma 4:8). Namun, Yudas, yang bunuh diri karena putus asa, umumnya diyakini telah terkutuk, untuk bunuh diri dan/atau atas tindakannya yang menyebabkan kematian orang lain. Namun, perlu dicatat bahwa Yesus sendiri berkata bahwa Yudas tidak pernah benar-benar bertobat dalam hidup sebelum bunuh diri (Yohanes 6:70-71, 13:10-11, 17:12), dan yang menandai keabadian-Nya, bukan bunuh diri itu sendiri.
Di sisi lain, Ortodoks Timur, tidak pernah membuat pernyataan mutlak tentang orang yang bunuh diri. Ada orang-orang dalam sejarah Gereja yang telah membunuh dirinya sendiri daripada disiksa dan didemoralisasi oleh penjajah (lihat Tari Zalongo). Mereka juga merasa bahwa pelaku bunuh diri yang paling mungkin "tidak dalam pikiran hak mereka" dan bahwa Allah akan merahmati mereka. Bagaimanapun orang Kristen Ortodoks meninggalkan nasib korban bunuh diri kepada Allah dan menghindari membuat penilaian.
Dalam Gereja Yesus Kristus dari orang-orang Suci Zaman Akhir, bunuh diri dipandang sebagai hal yang salah, meskipun korban tidak dapat dianggap bertanggung jawab atas tindakannya (tergantung pada keadaan).[1] Beberapa denominasi Kristen lainnya, seperti Gereja baru, Tidak secara eksplisit mengutuk bunuh diri per sebagai dosa, bahkan jika bunuh diri tidak dipandang baik; faktor-faktor seperti motif, karakter, dan lainnya tetap diperhitungkan.


^_^ Pandangan Hindu
Dalam agama Hindu, dosa bunuh diri dianggap sama beratnya dengan membunuh orang lain. Kitab-kitab umumnya mengatakan bahwa kematian dengan cara bunuh diri mengakibatkan seseorang menjadi hantu. Bagaimanapun, agama Hindu menganggap bahwa bunuh diri melalui puasa dengan berbagai keadaan tertentu dapat diterima. Perbuatan ini yang dikenali sebagai Sallekhana, yang memerlukan banyak waktu dan daya pikir sehingga tindakan tersebut tidak lagi merupakan suatu tindakan yang mengikuti suara hati. Perbuatan tersebut juga memberikan waktu untuk seseorang menyelesaikan semua urusan duniawinya, merenung tentang kehidupan, serta mendekati diri dengan Tuhan.


^_^ Pandangan Buddha
Menurut agama Buddha, perbuatan seseorang pada masa lalu mempunyai pengaruh yang kuat terhadap apa yang dialaminya pada masa kini; perbuatan pada masa kini juga akan mempengaruhi masa depan, menurut doktrin karma. Perbuatan yang dilakukan denagn sengaja melalui akal, fisik, atau pertuturan kata menghasilkan reaksi. Reaksi atau akibat ialah penyebab untuk keadaan yang kita alami di dalam dunia. Agama Buddha mengajarkan bahwa semua orang mengalami banyak penderitaan (duka) yang berasal dari perbuatan negatif pada masa lalu, atau hanya karena kita masih di dalam sengsara. Penyebab penderitaan yang dialami manusia lainnya ialah kematian dan ilusi (maya). Karena setiap benda atau selalu dalam keadaan tidak kekal (fluks), manusia mengalami ketidakpuasan terhadap peristiwa yang tidak tetap dan cepat berlalu dalam kehidupan. Untuk melepaskan diri dari sengsara, seseorang hanya harus menyadari hal yang benar melalui makrifat yang merupakan Nirwana. Bagi penganut-penganut agama Buddha, ajaran pertama bertujuan untuk menahan diri untuk tidak mencabut nyawa, termasuk nyawa sendiri. Bunuh diri dianggap sebagai suatu bentuk tindakan yang negatif. Walaupun demikian, suatu ideologi kuno Asia yang serupa dengan seppuku (harakiri) terus mempengaruhi penganut agama Buddha yang tertindas supaya memilih untuk bunuh diri.


 E.                    Cara Mencegah Bunuh Diri Menurut PSIKOLOG
            Psikolog dari Universitas Indonesia, Enoch Markum, mengatakan ada beberapa tanda-tanda orang yang depresi dan memiliki kecenderungan bunuh diri. Tanda itu, di antaranya, dia memberikan barang kesayangannya kepada orang lain. Dia mengungkapkan kata-kata bahwa hidup ini tidak berguna atau untuk apa saya hidup. Kadang, orang seperti ini juga akan menulis kegelisahannya dalam buku, membuat puisi, dan mendengarkan lagu depresi. "Bagi yang tidak sensitif ini bisa dianggap main-main," kata dia, Rabu 21 November 2012.

            Seharusnya, kata dia, keluarga atau temannya bisa memperhatikan jika seseorang memiliki kecenderungan seperti itu. Apalagi jika yang bersangkutan sedang dalam masa konsultasi masalah pribadi. Keluarga seharusnya bisa segera mendampingi dia.

            Enoch mencontohkan di Amerika Serikat ada aturan, jika klien yang konsultasi mengungkapkan tanda-tanda tersebut, maka harus dilaporkan ke polisi.

            Sementara di Indonesia, untuk menghindari tindakan bunuh diri harus menciptakan lingungan yang kondusif bagi orang-orang yang depresi. Keluarga dan orang di lingkungannya harus bisa menjadi teman bagi mereka. Mereka terus diberikan harapan dan perhatian sehingga tidak merasa hidupnya tak berguna. "Orang-orang harus sensitif. Apalagi terhadap remaja karena mereka belum terbentuk kepribadiannya," katanya.

            Namun, Enoch sangsi lingkungan perkotaan akan bisa menjadi tempat yang bisa memerikan kedamaian bagi mereka yang depresi. "Perkotaan itu impersonal, kemudian hiruk pukuk," katanya.

            Sebelumnya, siswa kelas VIII SMP PGRI Cimanggis, Depok, Dilan Fauzi Ahmad, 13 tahun, ditemukan tewas. Dia gantung diri di depan kamarnya di lantai dua asrama Pondok Pesantren Yatim Piatu Dzurohim Kampung Sindang Karsa, Sukamaju Baru, Cimanggis, Depok, Jum'at malam, 16 November 2012. Pada hari yang sama, mahasiswa UI asal Korea Selatan, Jeon Moosong (38), yang melompat dari lantai 18 Apartemen Margonda Residence Depok. Tubuhnya remuk dan tewas seketika.


 BAB III
KESIMPULAN
Dari semua penjabaran dan penjelasan diatas dapat menyimpulkan melakukan bunuh diri itu merupakan perbuatan yang tidak di perbolehkan/ di haramkan hukumnya dan perbuatan ini sangat meyalahi kodrat. Saya pribadi sebagai orang Muslim sangat menyanyangkan sekali bagi sesama manusia yang melakukan Bunuh Diri, karena, telah jelas dan di terangkan dalam Al-Qur'an dan Hadits bahwa seseorang yang melakukan bunuh diri itu, nantinya di akhirat tidak akan merasa nyaman dan akan disiksa, karena, lagi-lagi mati dan hidup kita hanya ALLAH S.W.T yang menentukan. Maka dari itu kita banyak-banyaknya berdoa dan bermunajat meminta ampunan dan pertolongan kepada yang maha menciptakan kita.
Namun, lain pula dengan Bunuh Diri di karenakan untuk Membela Tanah Air/ Negara/ Misi kemanusiaan/ Perang (berjihat). Sesungguhnya orang ini salah satu orang-orang pilihan yang sedang menjalankan suatu amanat dan membela kebaikan demi kemerdekaan dan keselamatan. Karena, sesunggguhnya orang yang bunuh diri dalam membela tanah air ini, mereka termasuk Mati Sahid ( Mati karena sedang memperjuangkan sesuatu kemerdekaan dan keberhasilan di jalan ALLAH S.W.T ).

SARAN
Maka dari itu saya pribadi sebagai mahasiswa yang masih muda, masih semangat-semangatnya untuk mengetahui hal-hal baru dan pengalaman-pengalaman, kita sebagai penerus bangsa janganlah mudah berputus asa/ menyerah begitu saja dalam pengambilan jalan keluar dalam menghadapi suatu masalah, pikirkan dahulu dengan baik-baik, bila perlu konsultasikan pada seseorang yang kita percaya agar kita tidak menjadi salah satu seseorang yang nantinya bakal melakukan Bunuh Diri, dan jangan lupa juga dekatkan diri kita kepada yang maha pencipta, maha mengaetahui yaitu ALLAH S.W.T dengan semakin kita berdoa untuk meminta petunjuk, maka semakin kuat keimanan kita dan semakin di beri kelapangdada agar bisa sabar menghadapi cobaan ini semua..
sekian yah broo mungkin ini yang bisa saya sampaikan, maaf, maaf bila ada kata-kata yang tidak pantas.. semoga anda-anda semua selalu di beri kelapangdada dan kesabaran ^_^ semangat broo

BAB IV
REFRENSI

-  Pengertian Bunuh Diri dan Bunuh diri menurut Agama  "Suicide". The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bunuh_diri

- Cara Mencegah Bunuh Diri Versi Psikolog 

http://www.tempo.co/read/news/2012/11/21/064443262/Cara-Mencegah-Bunuh-Diri-Versi-Psikolog


- Mengapa perlu memilih BUNUH DIRI
http://serbafakta.blogspot.com/2013/01/5-alasan-dunia-orang-melakukan-bunuh.html#.UQaApYYcPPE 
http://dedymyself.blogspot.com/2011/11/beberapa-alasan-orang-melakukan-bunuh.html



















0 komentar:

Posting Komentar