Cara Mengatasi
Kenakalan Remaja
Seiring dengan perkebangan
ZAMAN yang makin Modern ini, maka makin banyak pula segala style / gaya-gaya
yang di ikutin/ di contoh oleh para pemuda dan pemudi kita. Sehubungan dengan
masalah perkembangan zaman ini, banyak para pemuda/i dan para Remaja kita yang
terlalu mendalami perkembangan ZAMAN , memang sungguh baik dan sangat disyukuri
khususnya dalam hal yang positif karena, jadi g ketinggalan jaman (anak
sekarang bilang Jadi G KEPO) hehehe...
Namun, kebanyakan dari kawan” saya, (“ya berhubung saya juga
masih remaja <muda> :) ) banyak para ramaja yang sepantar dengan saya ya
mungkin hanya beberapa saja yang saya
tau kabarnya, ada yang Hamil usia muda, masuk penjara gara-gara narkoba, balap
liar, membuat keributan dan termasuk pada Tawuran antar Pelajar/ Mahasiswa padahal mereka masih (SMP/SMA dan Muda-Muda), kena
gt... kyanya buat mereka klaw g gt g afdol :) dan ada pula yang salah
menafsirkannya.
- Contohnya :
muda-muda terkadang temennya yang berbuat aneh-aneh (Berprilaku Negative)
dan kita sebagai sorang diri pribadi otomatis yang memiliki gensi yang besar
dan tidak di kuatkkan IMAN makanya langsung lah mencoba/ mengikuti apa yang di
bilang temannya supaya katanya diri kita GAUL, KEREN, BEKEN dan G KEPO... i
Nah di bawah ini saya akan
menjelaskan masalah2 kenakalan remaja dan cara2 mengatasinya yuk kita lihat..
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Masa remaja
erat kaitannya dan sering sekali dihubung-hubungkan dengan yang namanya kenakalan remaja.
Masa remaja secara umum merupakan peralihan transisi dari masa kanak-kanak ke
masa remaja. Sebenarnya kenakalan remaja itu timbul akibat dari ketidak
mampuan anak dalam menghadapi tugas perkembangan remaja yang harus dipenuhi.
Pada masa remaja
banyak sekali perubahan yang terjadi pada diri anak, baik segi psikis maupun
fisiknya. Dalam segi psikis bayak teori-teori perkembangan
yang memaparkan ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai
akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang
terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan pada lingkungan. Jika tidak
diwaspadai, perubahan-perubahan psikis yang terjadi sebagai tugas perkembangan remaja itu akan
berdampak negatif pada remaja.
Masalah yang timbul apabila tidak memenuhi tugas
perkembangan remaja
Menurut
Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang dialami remaja
dalam memenuhi tugas-tugas tersebut, yaitu :
- Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.
- Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua.
Remaja masa kini
banyak sekali tekanan-tekanan yang mereka dapatkan, mulai dari perkembangan
fisiologi, ditambah dengan kondisi lingkungan dan sosial budaya serta
perkembangan teknologi yang semakin pesat. Hal ini dapat mengakibatkan
munculnya masalah-masalah psikologis
berupa gangguan penyesuaian diri atau perilaku yang mengakibatkan bentuk
penyimpangan perilaku yang disebut kenakalan remaja.
Menurut
blog yang saya baca, tekanan-tekanan yang timbul dari lingkungan dan orang tua
yang menginginkan anak melakukan peran dewasa, padahal mereka masih tergolong
dalam masa remaja, secara psikologis anak belum mampu menghadapinya. Stres,
kesedihan, kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja membuat mereka
mengambil resiko dengan melakukan kenakalan remaja (Fuhrmann, 1990).
Faktor-faktor
yang menyebabkan kenakalan remaja (dari segi lingkungan)
Faktor
lingkungan merupakan peran untama dalam membantu masa remaja untuk
menyelesaikan tugas perkembangannya. Adapun faktor faktor yang dapat
menyebabkan munculnya kenakalan remaja adalah Keluarga (rumah tangga), Sekolah, dan Kondisi Masyarakat (lingkungan
social).
1.
Keluarga (rumah tangga)
Hasil
dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak/remaja yang dibesarkan dalam
lingkungan sosial keluarga yang tidak baik atau disharmoni keluarga, maka
resiko anak untuk mengalami gangguan kepribadian
menjadi berkepribadian
antisosial dan berperilaku menyimpang lebih besar dibandingkan dengan anak yang
dibesarkan dalam keluarga sehat atau harmonis (sakinah).
2.
Sekolah
Kondisi
sekolah yang tidak baik dapat menganggu proses belajar mengajar
anak didik, yang pada gilirannya dapat memberikan “peluang” pada anak didik
untuk berperilaku menyimpang. Misalnya, kurikulum sekolah yang sering
berganti-ganti, muatan agama/budi pekerti yang kurang. Dalam hal ini yang
paling berperan adalah guru Agama, guru PKN dan Bimbingan Konseling,
meskipun semua elemen sekolah bertanggung jawab atas perilaku anak di sekolah.
3.
Kondisi Masyarakat (Lingkungan Sosial)
Faktor kondisi lingkungan sosial
yang tidak sehat atau “rawan”, merupakan faktor yang kondusif bagi anak/remaja
untuk berperilaku menyimpang.
Faktor lingkungan yang sehat misalnya:ini dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu
pertama, faktor kerawanan masyarakat dan kedua, faktor daerah rawan (gangguan
kamtibmas). Kriteria dari kedua faktor tersebut, antara lain:
Faktor Kerawanan Masyarakat (Lingkungan) ;
- Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut malambahkan sampai dini hari
- Peredaran alkohol, narkotika, obat-obatan terlarang lainnya
- Pengangguran
- Anak-anak putus sekolah/anak jalanan
- Wanita tuna susila (wts)
- Beredarnya bacaan, tontonan, TV, Majalah, dan lain-lain yang sifatnya pornografis dan kekerasan
- Perumahan kumuh dan padat
- Pencemaran lingkungan
- Tindak kekerasan dan kriminalitas
- Kesenjangan sosial
Daerah Rawan (Gangguan Kantibmas) ;
- Penyalahgunaan alkohol, narkotika dan zat aditif lainnya
- Perkelahian perorangan atau berkelompok/massal
- Kebut-kebutan
- Pencurian, perampasan, penodongan, pengompasan, perampokan
- Perkosaan
- Pembunuhan
- Tindak kekerasan lainnya
- Pengrusakan
- Coret-coret dan lain sebagainya
Kondisi
psikososial yang seperti ini, merupakan faktor yang kondusif (rawan) bagi
terjadinya kenakalan remaja.
Cara Mengatasi
Kenakalan Remaja I
Masa
remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan
rentan munculnya masalah (kenakalan
remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman
yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting
bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini
merupakan masa yang paling menentukan.
Selain
itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan
pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan
bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia. Demikian
sedikit paparan mengenai cara mengatasi kenakalan remaja,
semoga kenakalan remaja
di negeri ini berkurang.
Cara
Mengatasi Kenakalan Remaja II
Ada
beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja, yaitu
sebagai berikut :
1.
Kegagalan menghadapi identisan peran
dan lemahnya control diri bisa dicegah atau bisa diatasi dengan prinsif
keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang
dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik, juga mereka berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2.
Kemauan orang tua untuk membenahi
kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan
nyaman bagi mereka.
3.
Kehidupan beragama keluarga
dijadikan salah satu ukuran untuk melihat keberfungsian sosila keluarga yang
menjalankan kewajiban agamanya secara baik berarti mereka akan menanamkan
nilai-nilai dan norma yang baik. Artinya secara teoritis bagi keluarga yang
menjalankan kewajiban agamanya secara baik, maka anak-anaknyapun akan melalukan
hal-hal yang baik sesuai dengan norma-norma agama.
4.
Untuk menghindari masalah yang
timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang
sesuai, orang tua juga hendaknya memberikan kesibukan dan mempercfayakan
tanggungjawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggungjawab ini
hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada. Berilah pengertian yang
jelas dahulu, sekaligus berilah teladan pula. Sebab dengan memberikan
tanggungjawab dalam rumah akan dapat mengurangi waktu anak “Keluyuran” tidak
karuan dan sekaligus dapat melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban serta
tanggungjawab dalam ruamh tangga. Mereka dilatih untuk disiplin serta mampu
memecahkan masalah sehari-hari. Mereka dididik untuk mandiri. Selain itu,
berilah pengarahan kepada mereka tentang batasab teman yang baik.
5.
Orang tua hendaknya membantu
memberikan pengarahan agar anak memilih jurusan sesuai dengan bakat,
kesenangan, dan hobi si anak. Tetapi apabila anak tersebut tidak ingin
bersekolah yang sesuai dengan hobinya, maka berilah pengertian kepadanya bahwa
tugas utamanya adalah bersekolah sesuai dengan pilihanya. Sedangkan hobi adalah
kegiatan sampingan yang boleh dilakukan bila tugas utama telah selesai.
6.
Mengisi waktu luang diserahkan
kepada kebijaksanaan remaja. Remaja selain membutuhkan materi, juga membutuhkan
perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Oleh karena itu. Waktu luang yang
dimiliki remaja dapat diisi dengan kegiatan keluarga sekaligus sebagai sarana
rekreasi. Kegiatan dapat berupa melakukan berbagai bentuk permainan bersama,
misalnya scrabble, monopoli, catur dan lain sebagainya. Selain itu, dapat pula
berupa tukar pikiran berbicara dari hati ke hati, misalnya makan malam bersama
atau duduk santai di ruang keluarga. Kegiatan keluarha ini hendaknya dapat
diikuti oleh seluruh anggota keluarga.
7.
Remaja hendaknya pandai memilih
lingkungan pergaulan yang baik serta orang tua memberi arahan arahan di
komunitas nama remaja harus bergaul.
8.
Remaja membentuk ketahanan diri agar
tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman-teman sebaya atau komunitas yang
ada tidak sesuai dengan harapan.
Sumber materi :
Pengamatan
diri saya pribadi ( pendapat ) tentang hal ini
0 komentar:
Posting Komentar